Pengenalan Autodesk Inventer
Autodesk Inventor adalah salah satu software 3D modeling yang dikhususkan pada mechanical design dimana konsep yang dibawa adalah digital prototyping. Dimana kita diizinkan untuk menganalasi design yang sedang direncanakan dalam bentuk digital dan tidak lagi memerlukan bentuk fisik asli yang tentunya akan berdampak pada penghematan biaya produksi. Kita dapat menganalisa gerakan kinematik dari sebuah design, memperhitungka berat sebuat material, mendapatkan titik center (center of gravity) dari sebuah komponen atau Assembly dan kebutuhan lain yang berhubungan dengan design yang dibuat.
Autodesk Inventor adalah salah satu software 3D modeling yang dikhususkan pada mechanical design dimana konsep yang dibawa adalah digital prototyping. Dimana kita diizinkan untuk menganalasi design yang sedang direncanakan dalam bentuk digital dan tidak lagi memerlukan bentuk fisik asli yang tentunya akan berdampak pada penghematan biaya produksi. Kita dapat menganalisa gerakan kinematik dari sebuah design, memperhitungka berat sebuat material, mendapatkan titik center (center of gravity) dari sebuah komponen atau Assembly dan kebutuhan lain yang berhubungan dengan design yang dibuat.
Adapun format file yang dikenal didalam Autodesk Inventor
adalah:
1. Part (*.ipt)
2. Assembly (*.iam)
3. Presentation (*.ipn)
4. Manufacturing Drawing (*.idw dan *.dwg)
5. Project (*.ipj)
Part
Untuk proses pembuatan part adalah beberapa hal yang harus diketahui sehingga kita bias
mengetahui konsep dasar pembuatan modeling di AutoCAD Inventor. Dan jika dibuatkan dalam
bentuk diagram akan terbentuk seperti penjelasan dibawah ini.
yaitu dengan langkah :
Dimana pembuatan sketch selalu berada pada sebuah plane kemudian dirubah menjadi
feature. Selanjutnya dibuat sketch tambahan pada sebuah plane atau permukaan datar yang
nantinya akan dijadikan feature. Dari beberapa feature inilah akan terbentuk sebuah modeling
part.
Jadi hal yang harus diketahui untuk pembuatan modeling part adalah :
1. Sketching
2. Base Feature
3. Datum/Work Plane
4. Work Axis
5. Work Point
6. Feature
Proses sketching memiliki 2 jenis sketching, Yaitu :
1. 2D Skecth
Didalam 2D Sketch ini sketsa yang dihasilkan dalam bentuk 2D dimana hanya 2 koordinat
yang bekerja. Dan selanjutnya hasil sketsa dirubah menjadi sebuah base feature/feature
2. 3D Sketch
Didalam 3D Sketch ini sketsa yang dihasilkan memiliki 3 koordinat yang bekerja. Hal ini
sering dilakukan untuk membuat sebuah contour tertentu yang tidak bisa dibuat
menggunakan 2D sketch.
Pada module ini akan lebih dititik beratkan pada pembuatan 2D sketch. Bila digambarkan
dalam alur maka pembuatan 2D sketch akan tampak seperti keterangan dibawah ini :
SKETCH => PLANE => CONSTRAINT SKETCH
Pembuatan 2Dimensi Sketch
1. Buat sebuah part dengan cara memilih file → new →(tab) metric →standar(mm).ipt
atau pada tampilan ribbon toolbar bisa dilakukan dengan mengklik icon yang
disediakan. Perhatikan gambar 2. Maka akan muncul dialog box new file dan pada tab
metric pilih standard(mm).ipt.
2. Pada object history expand origin dengan cara mengklik tanda (+) dan aktifkan ketiga
plane default dengan cara mengklik ketiganya kemudian klik kanan dan pilih visibility.
3. Rubah view pada graphic windows menjadi isometric dengan cara klik kanan di graphic
windows dan pilih home view (F6). Perhatikan gambar 5 atau dengan mengarahkan
cursor pada View Cube dan klik tanda rumah.
4. Klik icon 2D sketch perhatikan gambar 7 kemudian pilih plane tempat pembuatan
sketch. Untuk latihan pilih XY plane. Kemudian klik icon view face (page up) agar
pandangan menjadi normal dengan plane terpilih.
5. Kemudian klik icon view face (page up) dan pilih plane yang menjadi tempat sketching
agar proses tampilan sketch tegak lurus dengan arah pandangan. Secara default
tampilan user interface pembuatan 2D sketch terdapat grid lines, Minor grid lines, Axes.
Tampilan ini agak sedikit menggangu proses sketching dan kita diperbolehkan untuk
menonaktifkannya dengan cara merubahnya pada Tools → Application Options →
(tab) Sketch → (Frame Display) Uncheck grid lines, Minor grid lines, Axes. Selanjutnya
kita bisa memilih bentuk geometry yang diinginkan.
6. Mengatur dan menghubungkan geometry dengan cara memberikan constraint. Ada 12
macam constraint yang bisa digunakan.
yaitu ==>>
coincident = memindahkan dan berubah ukuran secarqa otomatis
collinear constain = menyamakan sebuah garis
consentrict = menemukan antra titik sumbu, dan otomatis akan menilai yang sama
fix = membuat objec tidak bisa bergerak
paralel = membuat garis menjadi paralel
perpendicular = untuk membuat siku
horizontal = MENEMPATKAN dari titik ke titik secara horizontal, mengubah garis menjadi horizontal
vertical = MENEMPATKAN dari titik ke titik secara vertical, mengubah garis menjadi vertical
tangent = membuat garis bersimbungan dengan garis
smoooth = Constraint ini bertujuan untuk membuat pertemuan antar dua buah kurva (spline)
menjadi halus dan bersinggungan antar satu dengan lainnya.
symmetric = mengubah garis menjadi sama
Equal = Constraint ini bertujuan untuk membuat besar/nilai antara geometry menjadi sama.
adalah:
1. Part (*.ipt)
2. Assembly (*.iam)
3. Presentation (*.ipn)
4. Manufacturing Drawing (*.idw dan *.dwg)
5. Project (*.ipj)
Part
Untuk proses pembuatan part adalah beberapa hal yang harus diketahui sehingga kita bias
mengetahui konsep dasar pembuatan modeling di AutoCAD Inventor. Dan jika dibuatkan dalam
bentuk diagram akan terbentuk seperti penjelasan dibawah ini.
yaitu dengan langkah :
SKETCHING => BASE FEATURE => FEATURE => PART
feature. Selanjutnya dibuat sketch tambahan pada sebuah plane atau permukaan datar yang
nantinya akan dijadikan feature. Dari beberapa feature inilah akan terbentuk sebuah modeling
part.
Jadi hal yang harus diketahui untuk pembuatan modeling part adalah :
1. Sketching
2. Base Feature
3. Datum/Work Plane
4. Work Axis
5. Work Point
6. Feature
Proses sketching memiliki 2 jenis sketching, Yaitu :
1. 2D Skecth
Didalam 2D Sketch ini sketsa yang dihasilkan dalam bentuk 2D dimana hanya 2 koordinat
yang bekerja. Dan selanjutnya hasil sketsa dirubah menjadi sebuah base feature/feature
2. 3D Sketch
Didalam 3D Sketch ini sketsa yang dihasilkan memiliki 3 koordinat yang bekerja. Hal ini
sering dilakukan untuk membuat sebuah contour tertentu yang tidak bisa dibuat
menggunakan 2D sketch.
Pada module ini akan lebih dititik beratkan pada pembuatan 2D sketch. Bila digambarkan
dalam alur maka pembuatan 2D sketch akan tampak seperti keterangan dibawah ini :
SKETCH => PLANE => CONSTRAINT SKETCH
Pembuatan 2Dimensi Sketch
1. Buat sebuah part dengan cara memilih file → new →(tab) metric →standar(mm).ipt
atau pada tampilan ribbon toolbar bisa dilakukan dengan mengklik icon yang
disediakan. Perhatikan gambar 2. Maka akan muncul dialog box new file dan pada tab
metric pilih standard(mm).ipt.
2. Pada object history expand origin dengan cara mengklik tanda (+) dan aktifkan ketiga
plane default dengan cara mengklik ketiganya kemudian klik kanan dan pilih visibility.
3. Rubah view pada graphic windows menjadi isometric dengan cara klik kanan di graphic
windows dan pilih home view (F6). Perhatikan gambar 5 atau dengan mengarahkan
cursor pada View Cube dan klik tanda rumah.
4. Klik icon 2D sketch perhatikan gambar 7 kemudian pilih plane tempat pembuatan
sketch. Untuk latihan pilih XY plane. Kemudian klik icon view face (page up) agar
pandangan menjadi normal dengan plane terpilih.
5. Kemudian klik icon view face (page up) dan pilih plane yang menjadi tempat sketching
agar proses tampilan sketch tegak lurus dengan arah pandangan. Secara default
tampilan user interface pembuatan 2D sketch terdapat grid lines, Minor grid lines, Axes.
Tampilan ini agak sedikit menggangu proses sketching dan kita diperbolehkan untuk
menonaktifkannya dengan cara merubahnya pada Tools → Application Options →
(tab) Sketch → (Frame Display) Uncheck grid lines, Minor grid lines, Axes. Selanjutnya
kita bisa memilih bentuk geometry yang diinginkan.
6. Mengatur dan menghubungkan geometry dengan cara memberikan constraint. Ada 12
macam constraint yang bisa digunakan.
yaitu ==>>
coincident = memindahkan dan berubah ukuran secarqa otomatis
collinear constain = menyamakan sebuah garis
consentrict = menemukan antra titik sumbu, dan otomatis akan menilai yang sama
fix = membuat objec tidak bisa bergerak
paralel = membuat garis menjadi paralel
perpendicular = untuk membuat siku
horizontal = MENEMPATKAN dari titik ke titik secara horizontal, mengubah garis menjadi horizontal
vertical = MENEMPATKAN dari titik ke titik secara vertical, mengubah garis menjadi vertical
tangent = membuat garis bersimbungan dengan garis
smoooth = Constraint ini bertujuan untuk membuat pertemuan antar dua buah kurva (spline)
menjadi halus dan bersinggungan antar satu dengan lainnya.
symmetric = mengubah garis menjadi sama
Equal = Constraint ini bertujuan untuk membuat besar/nilai antara geometry menjadi sama.